Dinilai berhasil menjadi pusat
informasi dan konseling bagi kaum remaja di wilayah Mojotengah, PIK Remaja
Assakinah mendapat kesempatan untuk mengikuti ajang lomba pengelolaan Pusat
Informasi dan Konseling (PIK) Remaja tingkat Propinsi Jawa Tengah Tahun 2014.
Penilaian tersebut, dijelaskan ketua PIK Assakinah, Asfiah merupakan hasil
observasi langsung tim monitoring BKKBN Propinsi Jawa Tengah, yang dilakukan
belum lama ini. Ditemui di sela-sela kesibukannya mengelola PIK Assakinah,
Minggu 20 April 2014, Asfiah mengaku siap menjadi yang terbaik dalam lomba
tahunan yang diadakan oleh BKKBN Proppinsi Jateng tersebut.
Menurut Asfiah, kecenderungan
para remaja dalam memanfaatkan pesatnya perkembangan teknologi saat ini memang
berimbas pada pola kehidupan sehari-hari mereka. Bagi yang tidak mampu
menyaring derasnya arus informasi dari berbagai belahan dunia, maka efek negatif
dari kecanggihan teknologi tersebut justru bisa menjadi bumerang bagi masa
depan mereka. Karena itu, pihaknya merasa perlu membuka media konsultasi dan
melakukan sosialisasi akan bahaya dari efek modernisasi tekbologi itu, terutama
di kalangan remaja di seputar Kecamatan Mojotengah.
3 hal yang gencar
disosialisasikan melalui sosialisasi dan konseling tersebut, diuraikan Asfiah
meliputi bahaya pergaulan bebas yang berujung pada terjadinya seks pra nikah,
penggunaan narkotika dan penyalahgunaan zat terlarang (NAPZA), serta HIV/AIDS, yang dapat mengganggu
kesehatan reproduksi remaja (KRR), atau sering disebut dengan TRIAD KRR. Selain
rutin menyambangi berbagai sekolah, PIK Assakinah juga menyediakan waktu dan
tempat bagi para pelajar untuk berkonsultasi secara langsung. Biasanya para
pelajar tersebut datang langsung, baik sendiri maupun bersama teman seusai jam
sekolah.
Selain memotivasi dan mengarahkan
gaya hidup sehat dengan menjauhi TRIAD KRR, kaum remaja yang datang ke PIK
Assakinah, juga diajak untuk mengenal wirausaha mandiri. Melalui kerjasama yang
dijalin PIK Assakinah dengan gerakan anti kekerasan (Gentira) Desa Kebrengan,
Mojotengah, Asfiah mengajak para remaja tersebut untuk belajar berwirswasta
seperti membuat produk pembersih berupa
sabun cair, dan belajar budidaya ikan. Hal itu, menurut Asfiah akan menjadi
bekal life skill yang sangat berharga bagi para pelajar, agar kelak mampu hidup
mandiri setelah selesai sekolah.
Jalinan kerjasama tersebut,
diakui Ketua Gentira, Ruliyanto sangat bermanfaat, baik bagi PIK Assakinah,
maupun bagi Gentira sendiri. Setelah
mendapat beragam pelajaran berharga di Gentira, para remaja tersebut diharapkan
mampu menjadi contoh dan teladan bagi rekan-rekan mereka, baik di sekolah
maupun di lingkungan sekitarnya. Ke depan, Ruli mengaku akan menyiapkan
konsep-konsep kerjasama yang dapat membuat para remaja tersebut semakin
bersemangat untuk mengisi hari-hari mereka dengan beragam kegiatan positif,
sehingga akan dapat terhindar dari jeratan pergaulan bebas, narkotika maupun
HIV/AIDS.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar